Cara Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng

By On Thursday, December 20th, 2012 Categories : Bahasa Indonesia, Kelas 7, SMP

Dongeng

Cara Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng

Cerita anak atau yang lebih dikenal dongeng biasanya dibuat untuk menghibur atau memberi manfaat. Dongeng berguna untuk mendidik anak-anak melalui pesan yang terkandung di dalamnya. Melalui tokoh dalam dongeng ditanamkan nilai yang baik dan bermanfaat. Dongeng pada zaman dahulu diceritakan dari mulut ke mulut.

  • Pokok Cerita yang Menarik dari Dongeng

Dongeng yang menarik biasanya akan dikenal banyak orang. Dongeng yang kita kenal ada yang berasal dari Nusantara, seperti Si Kancil, dan ada pula yang diterjemahkan dari bahasa asing. Dengan membaca dongeng, kamu juga dapat mengetahui kebudayaan yang terdapat dalam dongeng tersebut, misalnya tentang kebiasaan hidup sehari-hari yang diceritakan dalam kisah dongeng itu.
Tugas
Perhatikanlah hal-hal yang ada dalam cerita dongeng, kemudian isilah tabel berikut!

No. Pokok Cerita/Unsur Dongeng Benar
Salah
1. Dongeng sangat disukai anak-anak.
2. Dongeng menyampaikan pesan yang bermanfaat.
3. Dongeng dimulai dengan kata pada suatu hari, konon,
pada zaman dahulu.
4. Dongeng dapat berupa cerita binatang, tanaman, dan
manusia.
5. Cerita tentang binatang disebut fabel.
6. Dongeng membantu anak berimajinasi
7. Cerita dalam dongeng penuh khayalan, tetapi sangat
menarik.
8. Dongeng awalnya dikenal dari mulut ke mulut.
9. Dongeng membantu anak untuk berbahasa.
10. Binatang dalam dongeng dapat berperilaku seperti
manusia.
11. Zaman sekarang banyak dongeng disebarluaskan
melalui televisi dan media cetak seperti buku.
  • Membaca Dongeng

Membaca adalah suatu kegiatan yang sangat mengasyikan, apalagi membaca sebuah cerita. Cerita apa yang kamu sukai? Dapatkah kamu menyebutkan hal-hal yang menarik atau tidak menarik dalam suatu cerita? Ketika seseorang membacakan sebuah cerita dongeng, selain untuk diri sendiri juga untuk orang lain. Pembaca dan pendengar bersama-sama menikmati cerita dongeng tersebut.
Bacalah cerita di bawah ini, kemudian ceritakanlah secara urut!

 300 Tael perak
                                                               Oleh Rina Ruslaini

Dahulu kala, di daratan Cina tinggalah Kakek dan Nenek Chen. Mereka tidak mempunyai anak. Hidup mereka sehari-hari hanya mencari kayu bakar di hutan. Kayu itu nantinya dijual Kakek Chen ke kota. Pada suatu pagi, Kakek dan Nenek Chen bersiap-siap berangkat ke hutan. Nenek tak lupa membawa bekal untuk makan siang mereka di hutan. Ketika sudah tiba di hutan, mereka melihat anak burung merpati putih menggelepar di tanah. Rupanya anak burung itu terjatuh dari pohon. “Aduh, kasihan sekali anak burung ini,” kata Nenek sambil mengangkat
merpati itu. Ia meletakkan anak burung itu di bakul makanan dengan hati-hati. “Kita rawat saja ya Kek,” ujar nenek, Kakek Chen mengangguk setuju.
Sore harinya setiba di rumah, Nenek Chen merawat anak burung itu dengan hati-hati. Nenek memberinya makanan dan meletakkannya di atas kain perca di dalam kardus. Setelah beberapa minggu, akhirnya burung itu sembuh dan mulai terbang di sekeliling rumah. Nenek amat gembira. “Lihat Kek, anak burungnya sudah sehat! Dia pasti mampu terbang kembali ke hutan!”
Kakek Chen melihat sambil tersenyum. Lalu melanjutkan pekerjaannya membelah kayu.
Setelah melihat anak burung itu terbang pergi, Nenek Chen kembali ke kamar dan mulai merapikan kamar. Tiba-tiba ia melihat benda berkilauan di balik seprai. Alangkah terkejutnya Nenek Chen saat melihat tumpukan uang perak di atas kasur. “Kek, Kakek, kemari Kek!” seru Nenek Chen. Tergopoh-gopoh Kakek Chen masuk ke kamar. Ia sama terkejutnya dengan Nenek saat melihat tumpukan uang itu. “Mari kita hitung jumlahnya, Nek,” kata Kakek. Ternyata jumlah uang itu banyak juga, tiga ratus tael.” Aduh Kek, uang ini dari mana ya? Kita apakan, ya? Nenek takut… kalau dicuri bagaimana? Ujar nenek bingung. Kakek Chen berpikir keras. “Ah, kita taruh di guci kecil, lalu kita kubur di halaman saja ya Nek,” usul Kakek gembira. Nenek pun setuju.
Di saat hari mulai gelap, Kakek menggali di halaman. Ia mengubur 300 tael itu di sana. Dua hari kemudian, Nenek masih merasa gelisah. Ia berkata, “Kek bagaimana kalau kita lupa dengan tempat penyimpanan uang itu? Halaman kita begitu luas. Sekarang saja aku sudah bingung.
Apalagi bulan depan!” “Iya, ya Nek. Apalagi kita sudah mulai pikun. Ah! Bagaimana kalau
tempat penyimpanan uang kita beri tanda agar kita tidak lupa?” Nenek Chen setuju. Malam harinya, Kakek langsung melaksanakan idenya itu. Keesokan paginya, Nenek terbangun karena suara-suara ribut di luar. Tanpa membangunkan Kakek, ia segera beranjak ke luar. Betapa
terkejutnya Nenek saat melihat para tetangga sedang berkerumun di halaman rumahnya. Mereka menunjuk-nunjuk palang yang ditancapkan Kakek tadi malam. Di palang itu tertulis : TIDAK ADA UANG 300 TAEL DI SINI. “Nek, Nenek menyimpan uang di sini ya?” tanya seorang tetangga begitu melihat Nenek.
“Uhmmm”, Nenek bingung. Tiba-tiba ia melihat anak burung merpati terbang di sekeliling halamannya. Itu anak burung merpati yang pernah dirawatnya dulu. Burung itu masuk ke dalam rumah, lalu berubah wujud menjadi seorang peri cantik. “Nenek yang baik, terima kasih karena kau telah merawatku sampai sembuh. Uang itu aku berikan sebagai tanda terima kasihku padamu. Tapi rupanya kalian tidak siap menerima pemberianku. Aku akan mengambil kembali uang itu, ” ujar peri lembut. Saat itu juga, guci kecil berisi uang yang ditanam Kakek Chen muncul
di tangan peri itu. Palang yang tertancap di halaman juga lenyap. Para tetangga kembali ke rumah masing-masing. Nenek masih terpaku karena kaget dan bingung. Saat akan bicara,
tiba-tiba peri itu menghilang. Yang ada hanya asap putih dan cahaya warna-warni dari pakaian sang peri. Lama Nenek terdiam. Tiba-tiba ia melihat benda berkilauan di tempat peri tadi berdiri. Nenek memungut. Ternyata benda yang berkilauan itu adalah uang perak sebanyak 10 tael. Tiba-tiba terdengar sebuah suara, “Aku tinggalkan uang itu, gunakanlah dengan baik.” Tak lama terdengar suara Kakek yang mengagetkan Nenek. “Ada apa Nek? Kenapa wajahmu pucat sekali?” Nenek Chen memperlihatkan uang 10 tael di telapak tangannya. Lalu menceritakan peristiwa tadi. Kakek tersenyum sabar, “Kita jadi tidak repot mencari tempat menyimpan uang, kan …”
(Dongeng dari Cina)
Sumber: Bobo, 28 Desember 2006

 

Setelah membaca cerita berjudul “300 Tael Perak” tersebut, dapatkah kamu menemukan hal yang menarik? Adakah hal yang tidak menarik?
Perhatikan contoh di bawah ini!

  1. Hal yang menarik: Anak burung merpati dapat berubah menjadi seorang peri.
  2. Hal yang tidak menarik: Kakek dan Nenek yang kebingungan menyimpan uangnya.
cerita sek anak SMP, cerita anak perkosa ibu, contoh cerita bergambar tentang lingkungan hidup, anak kecil ngntot sama ibu, cerita sek anak smp di sekolah, anak sd mesum, cerita ml bergambar, anak smp hamil, contoh cerita bergambar, contoh cerita bergambar tema gotong royong, klasifikasi dongeng, cerita sek kakek, Cerita ibu perkosa anak, video anak kecil ngent0t, cerita kentu anak sekolah, cerita ml anak, cerita mesum keluarga, cerita merkosa anak sekolah, cerita perkosa tetangga, ##########, Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita kembang ander nyawe, cerita ngesek bergambar, gentot anak sd, foto anak kecil ml, bikepanak sd
Cara Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng | admin | 4.5