Cara Menulis Pantun

By On Thursday, December 20th, 2012 Categories : Bahasa Indonesia, Kelas 7, SMP

Pantun Lucu

Cara Menulis Pantun

Apakah pengertian pantun? Pantun merupakan salah satu karya sastra Melayu yang sampai sekarang masih dikembangkan. Kata pantun mempunyai arti ucapan yang teratur, pengarahan yang mendidik. Pantun juga dapat berarti sindiran.
Zaman dahulu, pantun digunakan sebagai bahasa pengantar atau bahasa pergaulan. Pantun dikenal di berbagai daerah, namun dengan nama yang berbeda. Di Jawa Tengah dikenal dengan parikan, di Toraja dikenal bolingoni, di Jawa Barat dapat ditemukan
pantun dalam bentuk nyanyian doger, di Surabaya ludruk , di Banjarmasin tirik dan ahui , gandrung di Banyuwangi, dan di Makassar kelong-kelong. Selain merupakan ungkapan perasaan, pantun dipakai untuk menghibur orang.

  • Ciri-ciri pantun

Pantun memiliki ciri-ciri tersebut, antara lain:

  1. mempunyai bait dan isi,
  2. setiap bait terdiri atas baris-baris,
  3. jumlah suku kata dalam tiap baris antara delapan sampai dua belas,
  4. setiap bait terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi.
  5. Bersajak ab ab

Perhatikan contoh di bawah ini!
Pantun dua baris

    Anjing hutan suka melolong (sampiran)
Jangan suka bicara bohong (isi)
Pintu diketuk ada tamu (sampiran)
Rajin membaca bertambah ilmu (isi)

Pantun empat baris

    Desa sawah mulai menghijau  (sampiran)
Di tengah ada pematang (sampiran)
Apa arti bertindak maju  (isi)
Kalau tanpa pemikiran matang (Isi) 

  • Bentuk dan jenis pantun

Pantun yang sering dipakai adalah pantun dua baris dan empat baris. Bentuk pantun bermacam-macam, misalnya: pantun anak-anak, pantun jenaka, pantun suka cita, pantun kiasan, pantun nasehat, pantun duka cita, pantun budi pekerti, pantun agama, dan lain-lain.
Perhatikan contoh berikut!
Pantun anak
    Enak nian buah belimbing
Mencari ke pulau sebrang
Main bola ada pembimbing
Binatang apa berhidung panjang?

Pantun jenaka
    Orang mudik bawa barang
Pakai kain jatuh terguling
Kamu senang dilirik orang
Setelah sadar ternyata juling
   ‘Indah nian sinar mentari
Purnama datang tak berbelah
Melihat orang malas berlari
Ternyata sandal tinggi sebelah

Pantun sukacita
    Gurih nian ikan gurami
Tambah nikmat dengan kacang
Alangkah senang hati kami
Panen raya telah datang

Pantun kiasan
    Luas nian samudra raya
Pagi-pagi nelayan melaut
Tak berguna memberi si kaya
Bagai menebar garam di laut

Pantun nasihat

     Jalan-jalan ke Semarang
Bawa bandeng tanpa duri
Belajar mulai sekarang
Untuk hidup kemudian hari

Pantun dukacita
    Beras miskin disebut raskin
Yang mendapat tak semua
Aku ini anak miskin
Harta benda tak kupunya

Pantun budi pekerti
    Siapa yang tak simpatik
Melihat bunga dahlia
Kulit putih berwajah cantik
Sudah ayu berhati mulia

Pantun agama
    Minum susu di pagi hari
Tambah nikmat tambah cokelat
Pandai-pandai membawa diri
Siapa tahu kiamat sudah dekat

  • Pantun berbalas

Pantun berbalas adalah pantun yang dimainkan dua kelompok. Kelompok tersebut dapat dikembangkan menjadi kelompok “pro” dan “kontra” atau kelompok gadis dan kelompok jejaka. Jumlah anggota per kelompok tiga sampai lima orang. Berbalas pantun dipimpin oleh seorang moderator yang bertugas untuk menengahi permainan. Setiap sesi berbalas pantun harus mempunyai tema. Urutan berbalas pantun terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup.’

contoh berbalas pantun nasehat pendidikan, cara membaca pantun, cara membaca pantun yang baik dan benar, pantun pengalaman, pantun tumbuhan, pantun tentang peraturan sekolah, Pantun untuk dewan juri, ###############, cara membaca pantun yang benar, cara membaca pantun dengan benar adalah, pantun pengalaman lucu, berbalas pantun nasehat, pantun tentang kerusakan alam, pantun peraturan sekolah, berbalas pantun nasehat belajar, bagaimana cara membaca pantun, tuliskan bagaimana cara membaca pantun yang baik dan benar, contoh pantun bencana, contoh pantun berbalasan pendidikan, pantun tentang tumbuhan, kumpulan pantun pengalaman hidup, pantun lucu pembuka drama, teks tanggapan deskriptif tentang fungsi pantun bagi remaja, pantun nasehat tanah longsor, pantun untuk dewan juri yang lucu
Cara Menulis Pantun | admin | 4.5