Sistem Perekonomian

By On Wednesday, January 1st, 2014 Categories : IPS, Kelas 10, SMA

Sistem Perekonomian Indonesia

Sistem Perekonomian

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu Negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara system itu mengatur faktor produksinya. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.

Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua system ekstrim tersebut. Secara teoritik sistem ekonomi dibedakan kepada lima golongan, yaitu: sistem perekonomian pasar bebas, sistem ekonomi campuran, sistem ekonomi perencanaan terpusat, sistem ekonomi kapitalis negara maju, dan sistem ekonomi sosialis pasar.

1. Sistem Ekonomi Pasar Bebas atau Liberal

Sistem ini diakui oleh sarjana ekonomi barat sebagai yang paling ideal secara teoritis, tidak di dalam tataran praksis.

Ekonomi pasar bebas adalah perekonomian yang kegiatannya sepenuhnya diatur oleh interaksi antara pembeli dan penjual di pasar. Landasan dari sistem ekonomi ini adalah keyakinan bahwa apabila setiap unit pelaku ekonomi diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan pada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga.

Pada sistem ekonomi pasar bebas ini pemerintah sama sekali tidak campurtangan dan tidak berusaha mempengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki dan dikuasai oleh anggota-anggota masyarakat, dan mereka mempunyai kebabasan untuk menentukan bagaimana sumber daya tersebut akan digunakan.

Pada perekonomian pasar (market economic), pasarlah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan. Karakteristik sistem perekonomian ini adalah

(1) adanya pemilikan swasta atas aset produksi (tanah, pabrik, mesin, peralatan dan sebagainya) dan memperoleh jaminan hukum atas kepemilikan tersebut,

(2) free enterprise dan kompetitif yang mempunyai daya tembus ke dalam pasar,

(3) penjualan produksi komersial yang berlebih-lebihan di dalam pasar-pasar yang kompetitif (kebalikan dari prosuksi subsisten yang dapat meliputi pemilikan oleh swasta), dan

(4) pengesampingan tingkah laku konsumen (behavioral objective) dalam rangka maksimalisasi laba bagi produsen serta pemuasan bagi konsumen.

Sumber daya produksti dan barang ekonomi serta jasa dialokasikan dan didistribusikan diantara berbagai aktivitas dan penggunaan oleh apa yang dikenal sebagai mekanisme pasar di dalam masyarakat kapitalis.

Mekanisme pasar atau kadang disebut sistem harga juga menghasilkan alokasi sumber daya secara efisien dan pertumbuhan ekonomi. Karakteristik dari mekanisme pasar adalah:

(1) keputusan menganai apa, dimana, bagaimana, dan berapa banyak barang diproduksi dan dikonsumsi, dilakukan oleh unit-unit ekonomi yang sifatnya individual,

(2) unit-unit individual tersebut mendasarkan keputusannya pada alternatif-alternatif yang tersedia sebagaimana direfleksikan oleh harga-harga pasar untuk barang-barang dan jasa-jasa serta sumber daya yang masing-masing saling berhadapan muka, tetapi tidak dapat saling mempengaruhi, dan

(3) harga-harga ditentukan oleh kekuatan permintaan (demand) dan penawaran (supply) semua barang dan jasa serta sumber daya produktif dan menyesuaikan dengan perubahan permintaan dan/atau penawaran.

Harga dalam hal ini berfungsi memberikan informasi kepada unit-unit ekonomi individual yang kemudian dijadikan dasar keputusan dan merupakan sumber, langsung atau tidak langsung, pendapatan (income) seseorang dan perusahaan.

Model kapitalisme murni terletak pada persaingan sempurna dan peran tangan tidak kelihatan (invisible hand). Model ekonomi ini beranggapan bahwa seluruh proses produksi dan konsumsi berada di bawah kondisi persaingan sempurna, produsen selalu berupaya memaksimalkan laba, sedang konsumen berupaya memaksimalkan kepuasan sesuai dengan harga yang ditetapkan.

Selanjutnya jika masing-masing unit ekonomi individual berusaha mengejar kepentingannya sendiri maka tindakannya akan dipengaruhi oleh tangan yang tidak kelihatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi mengejar tercapainya kepentingan pribadi di dalam system kapitalisme dianggap untuk meningkatkan kepentingan nasional.

Paham ekonomi liberal kebanyakan digunakan oleh Negara – Negara di benua Eropa dan Amerika. Beberapa negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah India, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak Negara – negara Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Hong Kong, Malaysia, dan Singapura. Australia dan Selandia Baru juga menganut sistem ekonomi liberal.

a. Ciri ekonomi liberal

Sistem ekonomi pasar bebas atau ekonomi liberal memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.

2. Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.

3. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.

4. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).

5. Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.

6. Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.

7. Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.

8. Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

b. Keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal

Sistem ekonomi pasar bebas atau liberal memiliki beberapa keuntungan bagi masyarakat dan negara, antara lain sebagai berikut.

1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.

2. Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.

3. Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.

4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.

5. Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.

c. Kelemahan dari sistem ekonomi liberal

Sedangkan kelemahan dari sistem ekonomi pasar bebas atau liberal bagi masyarakat dan negara, antara lain sebagai berikut.

1. Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.

2. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.

3. Banyak terjadinya monopoli masyarakat.

4. Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.

5. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.

2. Sistem Ekonomi Campuran

Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Ekonomi campuran adalah perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan pada negara-negara berkembang.

Kecenderungan di negara sedang berkembang menganut sistem ekonomi campuran, kapitalis-sosialis dengan berbagai kombinasi tingkat pemilikan sumber daya antara swasta dan negara. Brasil, Korea Selatan, Taiwan adalah contoh negara dengan dominasi swasta sebagai pemilik sumber daya, sebaliknya Peru, India, Mesir merupakan contoh negara dimana pemilikan sumber daya lebih didominasi oleh negara.

Pada intinya sistem perekonomian ini menempatkan pemerintah pada posisi sebagai pemain peran yang lebih menentukan di semua bidang perekonomian daripada masyarakat. Unsur lain mengkarakterisasi sistem ekonomi campuran adalah pensejajaran sumber daya dan alokasi produksi oleh pasar dengan harga yang  ditentukan pemerintah serta melakukan perencanaan secara terpusat dengan berpedoman pada kegiatan ekonomi yang dikelola oleh negara. Jadi merupakan kombinasi antara bentuk ekonomi sosialis berencana dan ekonomi pasar kapitalis. Tragisnya tidak semua /setiap negara berkembang mampu mengadopsi dan mengkombinasikan kedua sistem ekonomi ini dari sisi yang baik-baik, bahkan yang sering terjadi adalah pengambilalihan hal-hal yang buruk (sisi negatif) dari kedua sistem untuk diaplikasikan dalam pembangunan ekonomi di negara yang bersangkutan. Oleh karena itu sering ditemukan kegagalan dalam aplikasi sistem ekonomi campuran ini, terutama di negara sedang berkembang.

3. Sistem Ekonomi Perencanaan Terpusat atau Terencana

Ekonomi perencanaan pusat adalah perekonomian dimana pemerintah sepenuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. Perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Landasan sistem ekonomi model ini berlawanan dengan sistem ekonomi pasar bebas. Pada sistem ini berkeyakinan bahwa kegiatan ekonomi yang diatur oleh mekanisme pasar akan selalu menimbulkan pengangguran dan ketidakadilan. Untuk itu dengan menggunakan sistem ekonomi perencanaan, diharapkan pemerintah akan dapat menjalankan fungsi-fungsi tersebut dengan lebih efisien dari yang dapat dijalankan dalam sistem pasar bebas. Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah.

Ekonomi sosialis komando didasarkan tidak hanya pada pemilikan sumber daya oleh pemerintah, tetapi juga pada penggantian sepenuhnya mekanisme harga pasar oleh perencanaan secara terpusat mengenai seluruh aktivitas ekonomi.

Semua keputusan mengenai produksi dan distribusi dibuat oleh komisi perencanaan pusat yang ada di pucuk pemerintahan, sedang di bagian bawah terdiri dari jutaan perorangan yang bekerja di perusahaan dan pertanian milik pemerintah yang tugas utamanya adalah menyelenggarakan ketentuan-ketentuan produksi yang ditetapkan dari atas.

Demikian halnya dengan harga, perencanaan, target produksi, penentuan kebutuhan sumber daya juga ditentukan dari pusat. Contoh tentang hal ini dapat dilihat dari sistem perekonomian yang diterapkan di Cina, walaupun telah mengalami beberapa modifikasi penting. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itupun tidak sepenuhnya menggunakan sistem ini untuk mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya.

4. Sistem Ekonomi Kapitalis Pasar Negara Maju

Asumsi yang mendasari kapitalis murni atau ekonomi pasar adalah bahwa pemilikan swasta secara keseluruhan dan penggunaan sumber daya serta dalam pengambilan keputusan terletak pada unit-unit ekonomi swasta indivisual.

Dalam tataran praktis di negara-negara yang mengidentifikasikan diri sebagai negara kapitalis maju, hal tersebut tidak dilaksanakan secara murni. Ada campuran antara sistem pemilikan atas sumber daya antara swasta dan pemerintah serta adanya gabungan dalam pengambilan keputusan ekonomi antara swasta dan pemerintah. Keterlibatan pemerintah terutama dalam hal pengawasan dan pengendalian terhadap sejumlah akitvitas ekonomi seperti dalam bentuk kebijakan fiskal dan moneter, nasionalisasi industri serta investasi langsung pemerintah dalam perusahaan dan industri.

Dewasa ini, di negara yang berorientasi pada pasar, pemerintah memainkan peranan ekonomi secara langsung maupun tidak langsung, dalam lingkup yang luas. Pemerintah aktif terlibat dalam perencanaan ekonomi, mengatur aktivitas perusahaan swasta, pemungutan pajak, alokasi pengeluaran pemerintah, terlibat investasi secara langsung, mengelola dan menjalankan perusahaan-perusahaan umum, melaksanakan dan mengatur perdagangan luar negeri, pengendalian upah, tingkat bunga, penentuan harga, pendistribusian pendapatan dan sebagainya.

Kondisi ini menyebakan timbulnya kekaburan antara kepentingan pemerintah dan kepentingan swasta. Peran invisible hand pada mekanisme pasar digantikan oleh tangan petunjuk guiding hand dari pemerintah pusat sebagai kekuatan ekonomi utam di dalam masyarakat kapitalis.

5. Ekonomi Sosialis Pasar

Implikasi sosial dai model ekonomi pasar murni adalah timbulnya mekanisme menyesuaikan diri secara otomatis dari harga-harga yang kompetitif dengan tanda-tanda meningkatnya efisiensi dan perangsang atau insentif bagi unit-unit ekonomi individual yang merupakan sarana penting dan berguna untuk berfungsinya suatu ekonomi. Disisi lain, pemilikan sumber daya oleh swasta dan adanya kecenderungan meningkatkan pemilikan secara terpusat sumber daya di tangan sejumlah kecil orang. Akibatnya kekuatan pasar dapat menjurus terjadinya distribusi pendapatan dan kekuasaan yang tidak merata, mendorong timbulnya pemikiran untuk meniadakan pemilikan sumber daya swasta (kecuali buruh), disisi lain tetap mempertahankan mekanisme pasar. Hal ini dikenal dengan istilah sosialisme pasar atau sosialisme desentralisasi, dalam arti adanya kombinasi antara ide sosialisme mengenai pemilikan sumber daya pemerintah dengan ide kapitalisme tentang orientasi harga yang didesentralisasikan dan keputusan-keputusan yang bermotif laba bagi unit ekonomi individual.

Jadi sistem ekonomi sosialis pasar berusaha untuk mendapatkan yang paling baik dari mekanisme pasar dan efisiensi ekonomi kapitalis pasar serta distribusi dan produksi egalitarisme sosialis.

apa keuntungan dan kerugian pada posisi silang, contoh kliping ekonomi, puisi baru ekonomi, video ngesek abg spanyol streaming, video membaca puisi tentang ekonomi, puisi tentang ekonomi, pengenalan sistem siar raya, keuntungan dan keruguan indonesia pada posisi silang, kekurangan dari posisi indonesia yang strategis, jepang suster korea ngent0t, bokef india, yhsm-plushome_001
Sistem Perekonomian | admin | 4.5